TEKS CERITA MORAL/FABEL
Pengertian
Fabel adalah cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia
yang pelakunya diperankan oleh binatang(berisi pendidikan moral dan budi
pekerti).Fabel bukan hanya untuk anak kecil saja,tapi orang tua juga karena
fabel berisi banyak hikmah yang dapat kita petik. Fabel bertujuan untuk
menyampaikan kebenaran, ajaran moral, atau kebijaksanaan hidup dengan
penggambaran makhluk-makhluk. Fabel
sering juga disebut cerita moral karena pesan yang ada di dalam cerita fabel
berkaitan dengan kehidupan manusia.
Struktur Teks Cerita Moral/Fabel
Fabel
terdiri atas 4 bagian dalam strukturnya,yaitu:
1.Orientasi
(Pengenalan)
Orientasi
merupakan bagian awal dari suatu cerita yang berisi pengenalan tokoh,latar
tempat dan waktu,serta awalan masuk ke tahap berikutnya.
2.Komplikasi
(Masalah/komplik)
Komplikasi
berisi terjadinya konflik/permasalahan antara tokoh utama dengan tokoh lain.
3.Resolusi
(Penyelesaian)
Resolusi
adalah bagian yang berisi pemecahan masalah.Masalah harus diselesaikan dengan
cara yang kreatif.
4.Koda
Koda
merupakan bagian terakhir fabel yang berisi perubahan yang terjadi pada tokoh
dan pelajaran yang dapat dipetik dari cerita tersebut.
Ciri Bahasa Teks Cerita Moral/Fabel
1. Memuat kata-kata sifat untuk mendeskripsikan pelaku,
penampilan fisik atau kepribadiannya.
2. Memuat kata-kata keterangan untuk menggambarkan latar (latar
waktu, tempat dan suasana)
3. Memuat kata kerja yang menunjukkan peristiwa-peristiwa yang
dialami para pelaku.
4. Memuat sudut pandang pengarang (point of view) yaitu cara
yang digunakan pengarang untuk menyampaikan ceritanya.
Ciri-Ciri
Teks Fabel
1. Strukturnya terdiri atas: orientasi, komplikasi, resolusi
dan koda.
2. Memuat informasi berdasarkan khayalan atau mungkin juga
dari kisah nyata.
3. Merupakan teks fiksi.
4. Menggunakan tokoh hewan dalam penceritaan, dengan sifat
yang berlawanan.
5. Alur ceritanya pendek/singkat.
6. Disebut juga dengan teks moral.
7. Terdapat kata Si dan Sang
Contoh Teks
Cerita Moral/Fabel
Si
Jangkrik yang Sombong
Karya:
Widya Rahmawati Al-Nur
Orientasi
|
Suatu hari di kampung hewan permai hiduplah satu keluarga
semut yang bahagia. Ayah, ibu dan satu anak semut yang cantik bernama Anty.
|
Komplikasi
|
Saat itu, di kampung hewan permai, tersiar kabar akan
terjadi bencana banjir yang dahsyat. Warga kampung hewan permai panik
mendengar kabar itu dan mengamankan harta benda mereka. Kecuali satu hewan
yang tidak percaya berita itu. Dia bernama jangkrik, memang dia sombong dan
keras kepala.
|
Resolusi
|
Pagi hari, Anty tengah sibuk mengemas barang-barang untuk
berjaga-jaga bila banjir datang tiba-tiba. Datanglah seekor jangkrik dari
kejauhan. “Hay, Anty! Apa yang kamu lakukan? Seperti mau mengungsi saja”,
kata Jangkrik melihat Anty yang sibuk. “Aku dan keluarga lagi siap-siap
mengemas barang-barang untuk mengungsi”, jawab Anty. “Ngungsi? Memang ada apa
pakai acara ngungsi segala? Hahaha!”, tawa si jangkrik.
“Kan sekarang lagi musim hujan dan setersnya, dan sering
sekali terjadi banjir. Ya berjaga-jaga kalau nanti tiba-tiba banjir datang. Lagi
pula sudah tersiar kabar akan terjadi banjir yang dahsyat di kampung kita
Jangkrik!” jelas Anty.
“Hahahaha”..... tidak akan banjir kan kita tinggal di
kota, bukan pinggir sungai”, kata Jangkrik. “Halah, banjir aja takut.!” Kata Jangkrik
dengan sombong.
|
Koda
|
Saudara Anty para kawan semut tinggal di sebuah pohon
yang cukup tinggi. Ternyata benar perkataan Anty. Banjir melanda tempat
tinggal Anty. Beruntung Anty dan keluarga telah mengungsi ketempat saudara. Mereka
aman dari bencana banjir. Karena sifat sombongnya, rumah dan hartanya lenyat
terbawa banjir. Kini jangkrik tinggal seorang diri. Dia sangat sedih karena
sudah tidak punya harta dan juga sudah kehilangan semua teman-temannya.
|
0 komentar:
Posting Komentar